BREAKING:

Inilah 6 Tips Ternak Ayam Kampung Rumahan

Ternak Ayam Kampung Rumahan

Cara Membuat Blog Pribadi di jefriraymonsitopu.com – Ternak ayam kampung rumahan merupakan salah satu ide usaha yang menguntungkan dan menjanjikan. Hal ini karena permintaan ayam kampung yang tinggi di kalangan masyarakat. Baik itu dagingnya maupun telurnya.

Ayam kampung memiliki daging yang lebih sehat dibandingkan dengan ayam broiler. Kandungan kolesterol dalam daging ayam kampung lebih rendah. Olahan daging ayam kampung lebih enak dan bervolume.

Sebagian masyarakat mengonsumsi telur ayam kampung sebagai sumber makanan bersuplemen. Tak heran, jika harga telur ayam kampung di pasaran terbilang mahal.

Ternak Ayam Kampung Rumahan
Foto: commons.wikimedia.org

Cara Ternak Ayam Kampung Rumahan agar Profit

Bagi sebagian orang, ternak ayam kampung tidaklah mudah. Apalagi, jika dilakukan di rumah dengan lahan yang terbatas. Hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk memulai usaha.

Namun, ternak ayam kampung di rumah bisa mendapatkan banyak keuntungan jika dikelola dengan baik. Berikut ini beberapa tips sederhana ternak ayam kampung rumahan.

1. Menentukan Lokasi yang Tepat

Langkah pertama yang harus dilakukan, yakni menentukan lokasi dimana kandang akan dibangun. Meski beternak di lahan atau halaman rumah, pastikan lokasinya sesuai.

Lokasi kandang yang bagus memainkan peran penting dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan bibit ayam kampung. Adapun kriteria lokasi kandang ayam kampung yang tepat antara lain, tidak bising, bebas polusi, terpapar sinar matahari dengan intensitas yang cukup, tidak lembab dan berjarak minimal lima meter dari rumah.

2. Membuat Kandang

Jika sudah menentukan lokasinya, selanjutnya membuat kandang. Pembuatan kandang ternak ayam kampung harus memperhatikan ukuran dan fitur-fiturnya.

Idealnya, kandang berukuran 20 meter persegi hanya ditempati 100 ekor ayam kampung. Apabila ayam kampung masih dalam fase bibit, setiap meter perseginya dapat menampung kurang lebih 50 ekor.

Sedangkan untuk fitur kandangnya, pastikan memiliki ventilasi yang baik untuk keluar masuk udara dan cahaya matahari. Kandang kuat, kokoh dan tidak terlalu banyak celah, sehingga dapat melindungi ayam kampung dari predator.

Kandang memiliki tempat makan dan minum yang memadai. Pastikan pula terbuat dari bahan yang aman.

Kemudian, gunakan lapisan litter pada lantai kandangnya. Buat kandang yang simpel agar lebih mudah membersihkannya setiap hari.

3. Pilih Bibit yang Unggul

Tips ternak ayam kampung rumahan berikutnya yang tak boleh dilewatkan, yakni memilih bibit unggul. Ciri-ciri bibit ayam kampung yang baik antara lain, berasal dari indukan sehat, berkualitas dan produktif.

Selain itu, memiliki bentuk tubuh yang proporsional, simetris dan kuat. Berat badan ideal sesuai dengan usia.

Memiliki mata bening dan bulu yang bersih. Aktif bergerak, lincah dan bersuara nyaring.

Perhatikan kondisi tubuhnya, apakah ada kecacatan atau tidak. Misalnya, tidak dapat berdiri dengan tegap, anggota tubuhnya tidak lengkap, bentuk sayap tidak simetris, hingga berjalan pincang.

Bibit ayam kampung pilihan memiliki pertumbuhan yang baik dan cepat. Hal ini berdampak positif pada pertambahan jumlah populasinya.

4. Pemberian Pakan

Pemberian pakan ternak ayam kampung rumahan tidak boleh dilakukan asal-asalan. Pasalnya, pakan adalah sumber energy sekaligus nutrisi untuk membantu pertumbuhan ayam kampung.

Tak hanya itu, pakan dengan kandungan gizi yang baik dapat mencegah penyakit pada ayam kampung. Setidaknya, pakan yang diberikan mengandung protein, vitamin, mineral, karbohidrat hingga lemak.

Ada dua jenis pakan untuk ayam kampung yang dapat diberikan, pakan jadi (pabrik) dan pakan buatan. Umumnya, pakan pabrik sudah memiliki takaran nutrisi yang dibutuhkan oleh ayam kampung. Akan tetapi, pastikan pemberian pakannya sesuai dosisi agar tidak berlebihan.

Sementara itu, pakan buatan berasal dari bahan-bahan alami yang diolah oleh peternak. Seperti jagung, dedak, dan lain sebagainya. Untuk pemberian pakannya, gunakan interval tiga kali dalam sehari, pagi, siang dan sore.

5. Manajemen Penyakit

Ternak ayam kampung rumahan tidak menutup kemungkinan terserang penyakit. Sebab itulah, manajemen penyakit harus diterapkan dengan benar.

Bersihkan kandang secara rutin untuk menjaga sanitasinya. Jangan lupa untuk rutin mencuci semua peralatan, seperti wadah pakan dan minum.

Berikan vaksin pada ayam kampung sesuai jadwal. Selain memberikan pakan bernutrisi, tak ada salahnya menambahkan vitamin atau suplemen.

6. Pemanenan

Tips terakhir adalah pemanenan. Sebelum pemanenan, ayam kampung sebaiknya dipuasakan selama kurang lebih 12 jam. Tujuan dari pemuasaan ini untuk mengosongkan saluran pencernaannya, sehingga dapat menjaga kualitas dagingnya.

Ayam kampung dapat dipanen setelah berusia enam sampai delapan bulan. Di usia ini, ayam kampung memiliki bobot sekitar 1 sampai 1,5 kg.

Ternak ayam kampung rumahan membutuhkan modal yang tidak sedikit. Karena itulah, buat perencanaan sebaik mungkin agar perhitungan modalnya sesuai.

Perhitungan modal dapat mencakup biaya pembuatan kandang, biaya beli atau buat tempat makan dan minum, biaya pakan, obat atau vitamin, biti yang unggul, hingga kebutuhan lainnya. Jangan malu untuk bertanya atau belajar dari peternak yang sudah berpengalaman supaya mengetahui keuntungan dan kerugian ternak ayam kampung rumahan secara pasti.